loading...

Kamis, 26 Maret 2020

Budidaya Burung Kacer

Burung Kacer atau burung marpie robin merupakan salah satu dari sekian banyak jenis burung kicau yang banyak digemari. Baik itu karena suaranya yang bagus maupun karena bentuk tubuh dan warna bulunya yang terlihat menarik. Kacer juga memiliki tingkah yang unik saat berkicau sehingga magnetnya kian kuat menarik para penghobi burung. Oleh karenanya, tak sedikit yang telah membudidayakan burung Kacer ini. Walaupun jumlah peternak burung kacer di Indonesia belum sebanyak penangkar murai batu. 

Beberapa varietas atau jenis burung kacer yang sering dibudidaya oleh penghobi burung adalah jenis burung kacer jawa atau Chopsycus sechellarum, serta kacer poci atau dalam bahasa latinnya Chopsycus saulary.

Letak perbedaan dari dua jenis burung kacer ini adalah di bagian warna bulu dari burung kacer tersebut. Kacer jawa dominan berbulu hitam dari mulai wilayah dada sampai kloaka. Sementara Kacer poci bulu yang berwarna hitam hanya sampai pada bagian dada, sedangkan dekat kloaka pada kacer poci berwarna putih.

Jenis Burung Kacer 

1. Kacer Jawa atau Magpie Robin (Kacer Dada Hitam)
Kacer jawa juga kerap disebut sebagai kacer hitam karena warna bulunya yang dominan hitam. Suaranya nyaring, keras serta lincah menirukan suara disekitarnya merupakan ciri dari kacer jawa. Sedangkan penampilan dari kacer jawa adalah jenis burung yang atraktif dengan kicauan yang merdu.
Budidaya kacer jawa lebih cocok apabila daerah sekitar tempat tinggal Anda bersuhu panas. Karena kacer jawa memang menyukai suhu panas. Daerah penyebaran dari kacer jawa ini diantaranya di dataran kalimantan dan tentu saja jawa.

2. Kacer Poci  (Kacer Dada Putih)
 Burung Kacer jenis ini hampir mirip dengan jenis kacer jawa. Ciri – ciri dari kacer poci ini adalah terdapat warna putih pada bulu bagian dada, sayap, serta ekornya. Kicauan dari burung kacer poci juga tidak kalah atraktif dengan kacer jawa. Dengan dibuktikan banyak burung kacer poci yang lolos juara lomba burung.

3. Kacer Blorok
Spesies burung kacer yang satu ini merupakan hasil dari perkawinan silang antara species kacer jawa atau hitam dengan kacer poci pitih. Penamaan kacer blorok didasarkan pada warna bulu yang cenderung merupakan kombinasi antara warna hitam dan putih yang bertabrakan di seluruh bagian tubuh burung tersebut.

Burung kacer adalah salah satu burung petarung yang sulit untuk dijinakkan, berternak Burung Kacer membutuhkan kesabaran dan keuletan serta sedikit bakat. Walau demikian, tidak sedikit juga para peternak kacer yang sukses berternak burung ini baik untuk dijual maupun untuk menciptakan jagoan-jagoan yang akan di ikutkan ke dalam lomba. Modal dasar anda adalah mempunyai kemauan yang besar dan tentu juga harus diikuti dengan beberapa ilmu ataupun teknik yang bagus. Karena jika kita tidak punya kemauan yang kuat, meskipun kita tahu ilmu dan tekniknya maka mustahil akan berhasil. Begitu juga sebaliknya, jika kita punya kemauan yang kuat untuk bertenak kacer tetapi tidak mempunyai teknik dan ilmu yang benar maka hasilnya pun akan mengecewakan. Untuk itu setidaknya kita harus mempunyai keduanya, yaitu kemauan yang besar untuk beternak kacer dan punya ilmu dan teknik yang benar. 

Untuk Anda yang ingin mencoba memulai budidaya kacer ada baiknya untuk mengunjungi beberapa sentra atau tempat yang banyak dijumpai para peternak kacer, agar dapat belajar langsung kepada orang yang ahli dibidang ternak kacer.

Berikut beberapa cara ternak kacer yang didapatkan dari berbagai sumber :

1. Persiapkan Kandang
Langkah pertama jika hendak budidaya kacer tentu saja membuat kandang bagi burung tersebut. Nah, untuk budidaya kacer ini ada dua pilihan kandang, yakni kandang tidak gantung dan kandang gantung.

1. Kandang tidak gantung
Buatlah kandang dengan ukuran panjang 100cm, lebar 100cm serta tinggi 200cm. Sebaiknya Anda membuat kandang ternak kacer dari bahan baku kayu balo, sebab struktur kayu balo yang keras sangat baik untuk bahan baku pembuatan kandang ternak kacer. Disamping itu, kayu balo terbilang lebih tahan terhadap hama rayap yang kerap menyerang kayu, serta lebih ekonomis daripada kayu jati.
Beberapa komponen pendukung di dalam kandang ternak kacer diantaranya adalah adanya pangkringan untuk media kacer bertengger, tempat makan dan minum yang higienis, glodok sarang, tumbuh – tumbuhan kecil, tulang sotong, serta kolam kecil ( dibuat dari cawan tanah liat atau kaleng bekas roti yang diisi air ).

2. Kandang gantung
Jika Anda memilih menggunakan sangkar gantung, perhatikan beberapa, yaitu: kandang setidaknya berukuran 50 x 50 x 50 cm, bisa terbuat dari apa saja. Burung bisa dijemur untuk merangsang birahinya. Di dalam sangkar, setidaknya disediakan sarang untuk bertelur, atau Anda juga bisa menyediakan bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan.
Keuntungan dari kandang gantung ini bisa anda rasakan saat menggunakan metode ini adalah hemat tempat, lebih praktis dan tidak repot tentunya. Hasilnya pun tidak kalah dengan metode kandang tidak gantung atau besar karena metode ini juga bisa memberikan keturunan yang sama baiknya dengan metode penangkaran. Bahkan beberapa peternak mengatakan bahwa, kebanyakan anak dari Kacer yang di kembangbiakan dengan metode sangkar memiliki hasil.

2.    Memilih Induk
Keberhasilan dalam budidaya Burung Kacer bisa dikarenakan banyak faktor. Baik itu pemberian pakan, perawatan, kandang, dan satu lagi yang tidak boleh dilupakan adalah pemilihan induk yang baik. Mendapatkan indukan burung kacer yang berkualitas akan sangat menentukan hasil anakan ternak kacer Anda yang berkualitas pula. Beberapa cirri – cirri dari indukan berkualitas adalah :

  • •    Tidak terdapat cacat fisik
  • •    Berbadan besar dan panjang
  • •  Gerakan indukan kacer enerjik, atraktif, gesit dan bersorot mata tajam
  • •    Indukan ternak kacer diusahakan merupakan burung yang rajin berkicau atau akan lebih bagus yang sudah pernah juara lomba.
  • •    Pilihlah induk betina maupun jantan yang jinak.
  • •    Usia burung untuk betina setidaknya 1 tahun dan untuk pejantan setidaknya 1,5 tahun atau 2 tahun.


3.    Tahap Perjodohan
Setelah Anda sudah mendapatkan calon indukan kacer yang berkualitas, maka tahap berikutnya dalam ternak kacer adalah proses penjodohan indukan jantan dan betina yang sedang memasuki periode kawin.
Langkah pertama dimulai dari perkenalan yang setidaknya bisa dilakukan selama 1 atau 2 minggu menggunakan dua buah sangkar atau menggunakan kandang bersekat. Masukkan induk betina terlebih dahulu agar ia terbiasa untuk beradaptasi. Setelah burung betina beradaptasi, masukkan burung jantan bersama sangkarnya dan jangan dilepas terlebih dahulu. Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti perkelahian yang bisa berakibat fatal.
Selama proses penjodohan berlangsung, Anda bisa memberikan makanan ekstra agar membuat kedua burung lebih bergairah dan membutuhkan satu sama lain serta siap untuk melakukan reproduksi. Selain itu, pemberian extra food (EF) juga akan memberikan beberapa manfaat, yaitu dapat meningkatkan kualitas telur, meningkatkan kualitas anak, dll.

4.    Perawatan dan Masa Bertelur
Kandang sebaiknya selalu dibersihkan secara rutin, minimal 2 kali dalam seminggu. Begitu juga dengan pemberian pakan dan penggantian air. Sebaiknya tidak dilakukan terlalu sering. Ini dimaksudkan untuk memberikan konsentrasi kepada burung terutama pada saat penjodohan dan agar perkawinan bisa berlangsung.
Hindari gangguan-gangguan constant atau gangguan yang terlalu sering. Pakan harus tetap diberikan secara rutin seperti biasanya, bisa berupa voer berkualitas dan jangan lupa memberikan makanan ekstra berupa kroto maupun jangkrik 5 hingga 10 ekor per hari.
Tahap selanjutnya setelah kedua indukan dimasukkan kedalam penangkaran yang sama, maka indukan betina akan mulai bertelur dengan jumlah kurang lebih 2 hingga 3 telur dalam sekali periode musim bertelur ternak kacer.
Pada periode setelah penjodohan dan sebelum bertelur, kandang harus senantiasa tersedia tulang sotong dimana nutrisi dari tulang sotong tersebut sangat baik bagi pembentukan cangkang telur kacer agar kuat dan piyik kacer tidak lahir cacat.
Setelah bertelur, umumya indukan kacer bertina akan mengerami telur tersebut selama kurang lebih 2 minggu dihitung sejak dari telur kacer pertama keluar dari indukan kacer betina.
Setelah telur dierami selama 2 minggu, umumnya telur dapat menetas. Setelah piyik terlihat, maka penting untuk menambahkan kroto dan juga jangkrik di dalam kandang ternak kacer tersebut agar indukan betina dapat memberikan makan kepada piyik yang masih baru tersebut.

5. Anakan Burung Kacer
Pada ternak kacer tahap meloloh membutuhkan waktu kurang lebih 3 sampai 4 minggu bagi indukan betina untuk memberikan makan kepada piyik hingga piyik tersebut dapat makan dengan sendirinya.
Pada tahap pelolohan tersebut, Anda harus rajin menyediakan stok kroto, belalang, maupun jangkrik di dalam kandang ternak kacer tersebut agar indukan tidak kebingungan untuk mencari makan piyiknya.
Atau dirawat oleh anda sendiri agar si induk bisa lebih cepat bertelur lagi. Pada umumnya, burung bisa diambil setelah berusia 10 hari untuk diloloh menggunakan voer yang diencerkan menggunakan air hangat dan untuk diberikan perawatan yang lebih baik.

6. Tahap Mensapih Piyik
Pada saat piyik sudah dapat makan sendiri, serta indukan kacer sering mematuki piyik ketika piyik mendekat kepada indukan, saat itulah indukan hendak kembali bertelur dan piyik harus dipisah dari indukan. Tahap ini disebut sebagai tahap mesapih dalam dunia ternak kacer.
Setelah dipisah dari indukan, berikan makanan anak kacer tersebut dengan voor, kroto, jangkrik, maupun belalang. Setelah dewasa dan kacer sudah mulai berkicau, pertanda kacer tersebut sudah siap untuk dipanen.

Selasa, 17 Maret 2020

Perawatan harian kacer agar gacor

Dunia burung memang tidak pernah sepi dari hiruk pikuk, berbagai aktifitas. Dan belakang ini semakin banyak tumbuh menjamur tempat-tempat kontes burung berkicau, Alhasil harga jual burung semakin hari semakin melambung, Salah satunya adalah burung kacer, Tapi biasanya burung yang mempunyai nilai jual tinggi adalah burung yang sudah rajin bunyi atau gacor, Lalu jika kita mempunyai kacer bakalan, Bagaimana cara perawatanya?


Inilah rahasia perawatan kacer harian agar rajin bunyi dan gacor, Pada dasarnya hampir sama perawatan kacer dengan burung pemakan serangga lainya, Yang paling dibutuhkan adalah konsistensi, keuletan, kesabaran, serta pemahaman karakter burung kesayangan kita, Karena jika kita sudah tahu karakter burung itu akan lebih mudah untuk merawatnya dan membuatnya rajin bunyi. Langsung saja kita kepokok pembahasan.

 Rahasia Perawatan Kacer Harian Agar Rajin Bunyi Dan Gacor

 Yang pertama adalah pemilihan jenis kelamin, Kacer yang biasanya mempunyai suara lantang dan bervariasi adalah yang jenis kelamin jantan, Dan untuk membedakan jenis kelamin kacer biasanya sudah banyak yang tahu.

Selanjutnya untuk perawatan harian harus dimulai dari pagi hari, Yaitu burung di embunkan setelah itu dimandikan, Untuk memandikan kacer biasanya dengan cara disemprot atau dengan menggunakan keramba mandi khusus kacer tergantung kebiasaan burung itu sendiri, Sambil menunggu kacer mandi sebaiknya kandang dibersihkan dan kalau bisa kandang dibersihkan setiap hari untuk menghindari adanya kuman atau penyakit dari kotoran burung itu sendiri,

Setelah itu burung di angin-anginkan sekitar sepuluh menit, Kemudian burung dijemur selama satu sampai dua jam, Tergantung cuaca jika cuacanya terik cukup satu jam saja, Sinar matahari pagi dipercaya bagus untuk kesehatan, Bukan hanya untuk manusia tapi juga untuk binatang yang lainya.

Sekarang tiba saatnya untuk mastering atau pemasteran, Pemasteran ini dilakukan dengan cara burung dikerodong full dan digantung ditempat yang teduh yang tidak terlalu ramai aktifitas biarkan burung beristirahat, Dan diperdengarkan suara burung lain bisa menggunakan burung secara langsung atau bisa juga menggunakan CDatau MP3, Jika menggunakan CDatau MP3 usahakan suaranya kecil saja agar burung tidak merasa terganggu dan diserap suaranya untuk ditirukan nantinya.

Pemberian pakan
Makanan utama kacer saat dialam bebas adalah serangga, Tapi saat kita pelihara kita ganti dengan voer/poor, Karena voer sangat bagus untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, Serangga yang paling disukai kacer yaitu jangkrik, belalang hijau, orong-orong, ulat hongkong, cacing tanah, kelabang, dan kroto. Pemberianya biasanya pagi dua ekor sore tiga ekor, Dan bisa diberikan secara bergantian misalnya pagi dikasih jangkrik dua ekor sore cacing tanah tiga ekor atau sebaliknya, Tapi jangan diberikan terlalu banyak karena serangga ini mengandung protein yang tinggi, Jika kebanyakan nanti malah kacer birahi atau mbagong. Dan yang harus diperhatikan saat memberikan jangkrik, orong-orong atau belalang hijau, Usahakan kaki kepala dan sayapnya dibuang dulu agar tidak melukai tenggorokanya.

Satu lagi yang harus diperhatikan yaitu gantung kacer kesayangan kita ditempat yang teduh, Terhindar dari binatang predator lain seperti kucing, tikus, anjing atau yang lainya. Karena binatang predator itu akan dapat mempengaruhi mentalnya, Dan  biasanya kacer akan rajin bunyi atau gacor jika burung merasa nyaman dan tidak merasa terganggu,

Inilah tips dari kami semoga bermanfaat dan menjadikan kacer kesayangan anda rajin bunyi dan gacor.

Minggu, 15 Maret 2020

perawatan kacer muda hutan


Tangkapan hutan biasa disebut bakalan atau bahan hutan

Hal ini terbagi menjadi 3 kategori

I. kategori 1
Trotol hutan sebelum moulting

cara mengenalinya:

*Masih ada bulu trotol
*Kaki masih merah

Cara penjinakannya
1. tempel sangkar pada dinding sedikit rendah ( ketinggian 1,5 mtr) pada tempat yg rame orang
2. mandikan setiap pagi & sore
3. jemur cukup seminggu se x
4. sangkar jng dikerodong dulu
5. beri makanan yg dicampur voer agar nanti burung terbiasa makan voer


II. kategori 2
Burung muda hutan setelah moulting

Cara mengenalinya:
*Tidak ada bulu trotol
*Kaki merah pudar tapi belum kering

Cara penjinakannya
1.tempel sangkar pada dinding sedikit rendah ( ketinggian 1,5 mtr) pada tempat yg ramai orang
2.mandikan setiap pagi & sore hingga basah kuyup
3.sore setelah mandi burung diangin- anginkan setelah itu kerodong & basahi kerodongnya
4.jemur cukup seminggu sekali
5.beri makanan yg dicampur voer agar nanti burung terbiasa makan voer


III. kategori 3

Burung dewasa atau besar hutan setelah mabung

Cara mengenalinya:
*Kaki sudah kering
*Kaki sudah bersisik

Cara penjinakannya
1.Siapkan sangkar, taruh wadah makan & minum didasar sangkar
2.pasang tangkringan dng ketinggian sama dng wadah makan & minum
( cukup 1 tangkringan saja yg ada didalam sangkar )
3.tempel sangkar pada dinding sedikit rendah ( ketinggian 1,5 mtr) pada tempat yg ramai orang
4.mandikan setiap pagi & sore hingga basah kuyup
5.sore setelah mandi burung diangin anginkan setelah itu kerodong & basahi kerodongnya
6.jemur cukup seminggu sekali
7.beri makanan yg dicampur voer agar nanti burung terbiasa makan voer


Persiapan burung sebelum dimasukan kesangkar
Kunci setengah masing masing sayap dng kancing jarum atw cemiti
( artinya setiap sayap dikunci bulu besarnya )
Hal ini dilakukan agar burung yg sangat liar tidak bisa bebas bergerak
Setelah itu masukkan kesangkar

Tujuan wadah makan & minum serta tangkringan berada didasar sangkar supaya burung cukup melompat jika ingin makan krna sayap burung terkunci


Catatan :
+ Beri makan & minum dari dalam sangkar supaya burung terbiasa dng keluar masuknya tangan kedalam sangkar
+ Jangan mengagetkan burung supaya tidak gerabakan yg bisa menimbulkan luka yg parah pada burung
+ Beri makanan yg burung sukai & dicampur voer supaya nantinya burung terbiasa makan voer

berikut saya sertakan terapi untuk kacer muda hutan agar cepat bunyi:
https://youtu.be/QtUY4obzL5A
https://youtu.be/0UMourcuV2Y

Budidaya Burung Kacer

Burung Kacer atau burung marpie robin merupakan salah satu dari sekian banyak jenis burung kicau yang banyak digemari. Baik itu karena suar...